3 langkah sederhana untuk menurunkan berat badan secepat mungkin. Baca sekarang

Minuman sehat untuk anak-anak

7 minuman sehat untuk anak-anak (dan 3 yang harus dihindari)

Memberi anak Anda minuman menyegarkan dan rendah gula adalah kunci kesehatan mereka. Di sini, kami akan mengeksplorasi 7 pilihan minuman yang baik untuk anak-anak, beserta 3 minuman yang sebaiknya dihindari.

Berbasis bukti
Artikel ini didasarkan pada bukti ilmiah, ditulis oleh para ahli, dan diperiksa fakta oleh para ahli.
Kami melihat kedua sisi argumen dan berusaha untuk bersikap objektif, tidak memihak, dan jujur.
7 minuman sehat untuk anak-anak (dan 3 yang harus dihindari)
Terakhir diperbarui pada 1 Juli 2024, dan terakhir ditinjau oleh pakar pada 16 Februari 2024.

Membuat anak Anda menikmati makanan sehat mungkin sulit, namun menemukan minuman yang bergizi dan menarik bisa jadi sama sulitnya.

7 minuman sehat untuk anak-anak (dan 3 yang harus dihindari)

Anak-anak sering kali mendambakan minuman manis, namun mengarahkan mereka ke pilihan yang lebih sehat sangat penting untuk kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Berikut tujuh pilihan minuman yang baik untuk anak-anak dan tiga pilihan minuman yang harus dihindari.

1. Air

Selalu tawarkan air terlebih dahulu ketika anak Anda mengatakan mereka haus.

Air sangat penting untuk kesehatan, mendukung fungsi vital seperti mengatur suhu tubuh dan memastikan organ bekerja dengan baik.

Faktanya, anak-anak membutuhkan lebih banyak air dibandingkan orang dewasa jika dilihat dari berat badannya, karena pertumbuhannya yang cepat dan metabolisme yang tinggi.

Air tidak mengandung kalori, sehingga tidak akan membuat anak Anda terlalu kenyang saat makan, dan hal ini sangat berguna jika anak Anda selektif dalam memilih makanan.

Minum air yang cukup dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, menurunkan kemungkinan kerusakan gigi, dan meningkatkan fungsi otak pada anak.

Kurangnya asupan air dapat memengaruhi kesejahteraan anak Anda dalam beberapa cara, seperti berkurangnya fungsi otak, menyebabkan sembelit, dan membuat mereka lelah.

Ringkasan: Air sangat penting untuk kesehatan anak Anda dan harus menjadi minuman utama mereka.

2. Air dengan rasa alami

Jika anak Anda menganggap air putih membosankan, Anda dapat membuatnya lebih menarik tanpa menambahkan gula atau kalori dengan menambahkan buah-buahan segar dan rempah-rempah ke dalamnya.

Bereksperimenlah dengan berbagai campuran buah dan herba untuk mengetahui apa yang disukai anak Anda.

Dengan cara ini, mereka juga mendapatkan nutrisi tambahan dari buah dan tumbuhan di dalam air.

Beberapa campuran yang bagus adalah:

Dorong anak Anda untuk memilih rasa favoritnya dan bantu mencampurkannya ke dalam air.

Bahkan tersedia botol air yang dapat digunakan kembali dan dilengkapi dengan bagian untuk memasukkan buah, sehingga memudahkan anak Anda untuk tetap terhidrasi saat bepergian.

Ringkasan: Tingkatkan air dengan buah-buahan segar dan rempah-rempah untuk mendapatkan minuman yang nikmat dan beraroma yang akan disukai anak Anda.

3. Air kelapa

Meskipun air kelapa mengandung sejumlah kalori dan gula, ini merupakan pilihan yang lebih baik daripada soda atau minuman olahraga.

13 minuman ramah keto teratas (selain air putih)
Disarankan untuk Anda: 13 minuman ramah keto teratas (selain air putih)

Itu dikemas dengan nutrisi seperti vitamin C, magnesium, dan potasium, yang penting untuk anak-anak.

Air kelapa penuh dengan elektrolit seperti potasium, magnesium, kalsium, dan natrium, yang menggantikan elektrolit yang hilang melalui keringat, menjadikannya minuman yang bagus untuk anak-anak yang aktif.

Ini juga berguna untuk rehidrasi selama sakit, seperti setelah diare atau muntah.

Pastikan untuk memilih air kelapa biasa tanpa pemanis, hindari yang mengandung tambahan gula atau perasa.

Ringkasan: Air kelapa adalah minuman bergizi dan kaya elektrolit, ideal untuk merehidrasi anak-anak setelah aktivitas fisik atau sakit.

4. Smoothie tertentu

Smoothie adalah cara lezat untuk memasukkan buah-buahan, sayuran, dan makanan bergizi lainnya ke dalam makanan anak Anda.

Hindari smoothie yang dibeli di toko, yang mungkin mengandung banyak gula, dan pilihlah smoothie buatan sendiri yang bahan-bahannya sehat.

Smoothie bisa menjadi anugerah bagi orang tua yang pilih-pilih makanan, karena memungkinkan dimasukkannya sayuran seperti kangkung, bayam, dan kembang kol dengan cara yang lezat.

Cobalah campuran yang disetujui anak-anak seperti kangkung dengan nanas, bayam dengan blueberry, persik dengan kembang kol, atau stroberi dengan bit, dicampur dengan susu tanpa pemanis (produk susu atau non-susu). Tingkatkan dengan tambahan sehat seperti biji rami, kakao, atau alpukat.

Sajikan smoothie sebagai camilan atau pelengkap makanan ringan.

Ringkasan: Smoothie buatan sendiri sangat bagus untuk membuat anak-anak makan lebih banyak buah dan sayuran.

5. Susu tanpa pemanis

Meskipun banyak anak yang lebih menyukai susu beraroma, susu biasa tanpa pemanis adalah pilihan yang paling sehat.

Disarankan untuk Anda: Air Elektrolit: Manfaat dan Mitos

Susu kaya akan nutrisi penting untuk pertumbuhan, seperti protein, kalsium, fosfor, magnesium, dan seringkali vitamin D.

Anak kecil mendapat manfaat dari susu dengan sedikit lemak untuk perkembangan otak dan pertumbuhan secara keseluruhan, menjadikan susu 2% sebagai pilihan yang lebih baik dibandingkan susu skim.

Perhatikan jumlahnya, karena terlalu banyak susu dapat membuat anak kenyang dan mengurangi nafsu makannya terhadap makanan lain.

Jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda intoleransi produk susu, seperti kembung atau diare, konsultasikan dengan dokter anak.

Ringkasan: Susu tanpa pemanis bergizi untuk anak-anak, namun waspadai potensi intoleransi susu.

6. Susu nabati tanpa pemanis

Jika anak Anda tidak dapat mengonsumsi susu, susu nabati tanpa pemanis adalah pilihan yang tepat.

Pilihannya termasuk rami, kelapa, almond, jambu mete, beras, dan susu kedelai.

Untuk menghindari tambahan gula dan pemanis buatan, pilihlah jenis yang tanpa pemanis.

Susu ini sempurna untuk diminum sendiri, atau sebagai bahan dasar smoothie, oatmeal, dan sup, menawarkan pilihan rendah kalori.

Misalnya, secangkir susu almond tanpa pemanis memiliki kurang dari 40 kalori.

Memilih minuman rendah kalori saat makan membantu mencegah anak Anda terlalu kenyang dengan cairan. Selain itu, susu nabati sering kali diperkaya dengan nutrisi penting seperti kalsium, vitamin B12, dan vitamin D.

Ringkasan: Susu nabati tanpa pemanis adalah alternatif produk susu yang baik dan berguna untuk berbagai keperluan kuliner.

7. Teh herbal tertentu

Teh mungkin bukan pilihan pertama bagi anak-anak, namun beberapa teh herbal aman dan bermanfaat.

Teh herbal seperti serai, mint, rooibos, dan kamomil adalah alternatif yang baik untuk minuman manis, karena bebas kafein dan lezat.

Mereka juga dapat memberikan manfaat kesehatan, seperti menenangkan anak-anak yang sakit atau cemas.

Chamomile dan serai, misalnya, dikenal karena efeknya yang menenangkan dan telah digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan seperti mual, gas, dan gangguan pencernaan, berkat sifat anti-inflamasinya.

Disarankan untuk Anda: 8 minuman sehat kaya elektrolit

Namun, selalu bicarakan dengan dokter anak sebelum memperkenalkan teh herbal ke dalam makanan anak Anda, dan pastikan teh tersebut disajikan pada suhu yang aman.

Teh herbal tidak cocok untuk bayi dan harus diberikan dengan hati-hati untuk anak yang lebih besar.

Ringkasan: Teh herbal seperti kamomil dan mint adalah pilihan minuman yang aman dan bebas kafein untuk anak-anak, karena menawarkan manfaat rasa dan kesehatan.

Minuman untuk dibatasi

Tidak apa-apa bagi anak-anak untuk sesekali minum minuman manis, tetapi minuman manis tidak boleh menjadi bagian rutin dari makanan mereka.

Sering meminum minuman manis, seperti soda dan minuman olahraga, dapat menyebabkan masalah seperti obesitas dan kerusakan gigi pada anak.

1. Soda dan minuman manis

Soda dan minuman manis lainnya, termasuk minuman olahraga, susu manis, dan teh manis, sebaiknya dikonsumsi secukupnya.

Satu kaleng soda biasa mengandung sekitar 39 gram gula, jauh di atas batas harian yang direkomendasikan yaitu kurang dari 6 sendok teh (25 gram) untuk anak usia 2–18 tahun.

Minuman ini tidak hanya dikaitkan dengan penyakit seperti diabetes tipe 2 dan penyakit hati berlemak nonalkohol, tetapi juga berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan masalah gigi pada anak-anak.

Selain itu, banyak dari minuman ini mengandung sirup jagung fruktosa tinggi, pemanis yang dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas pada anak-anak.

Ringkasan: Konsumsi minuman manis secara teratur dapat meningkatkan risiko obesitas, penyakit hati, dan diabetes pada anak-anak.

2. Jus

Meskipun jus buah 100% memang menawarkan vitamin dan mineral, konsumsinya harus dalam batas yang disarankan untuk anak-anak.

American Academy of Pediatrics menyarankan tidak lebih dari 4–6 ons (120–180 ml) setiap hari untuk anak-anak berusia 1–6 tahun, dan 8–12 ons (236–355 ml) untuk anak berusia 7–18 tahun.

Minum jus dalam jumlah sedang biasanya tidak menyebabkan penambahan berat badan, namun terlalu banyak dapat meningkatkan risiko obesitas.

Penelitian telah menunjukkan bahwa asupan jus buah setiap hari dapat berkontribusi terhadap penambahan berat badan pada anak-anak.

Sebuah tinjauan menemukan bahwa satu porsi jus buah 100% setiap hari dikaitkan dengan penambahan berat badan selama setahun pada anak-anak berusia 1–6 tahun, kemungkinan karena jus kekurangan serat yang ditemukan dalam buah utuh, sehingga lebih mudah untuk dikonsumsi secara berlebihan.

Oleh karena itu, buah utuh lebih disukai daripada jus untuk anak-anak.

Jus tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah satu tahun, seperti yang direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics.

Disarankan untuk Anda: 17 makanan dan minuman saat flu perut

Ringkasan: Jus dapat memberikan nutrisi penting namun sebaiknya tidak menggantikan buah utuh dalam makanan anak.

3. Minuman berkafein

Sejumlah besar anak-anak mengonsumsi kafein melalui soda, kopi, dan minuman berenergi, yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan.

Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 75% anak-anak di AS yang berusia 6–19 tahun mengonsumsi kafein, dengan asupan harian rata-rata 25 mg untuk anak-anak berusia 2–11 tahun dan dua kali lipatnya untuk anak-anak berusia 12–17 tahun.

Kafein dapat menyebabkan masalah seperti kegelisahan, peningkatan detak jantung, tekanan darah tinggi, kecemasan, dan masalah tidur pada anak-anak, sehingga asupannya harus dikelola dengan hati-hati.

American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk membatasi kafein tidak lebih dari 85–100 mg per hari bagi mereka yang berusia di atas 12 tahun, dan menghindarinya sepenuhnya bagi anak-anak yang lebih kecil.

Minuman energi, yang seringkali mengandung lebih dari 100 mg kafein per porsi, harus dibatasi untuk semua anak dan remaja untuk mencegah konsumsi kafein berlebihan.

Ringkasan: Kafein dapat menyebabkan kegugupan, kecemasan, peningkatan detak jantung, dan masalah tidur pada anak-anak, sehingga asupan minuman berkafein harus dibatasi atau dihindari.

Ringkasan

Anda memiliki banyak pilihan minuman sehat untuk diberikan kepada anak Anda saat mereka haus.

Pilih dari air sederhana yang mengandung buah-buahan, susu dari produk susu dan tumbuhan, serta teh herbal khusus yang cocok untuk anak-anak.

Pilihlah makanan ini daripada makanan manis dan banyak kalori seperti soda, susu beraroma, dan minuman berenergi.

Meskipun anak Anda ragu-ragu untuk berhenti mengonsumsi minuman manis favoritnya, Anda membuat keputusan bijak demi kesehatannya dengan memilih alternatif yang lebih sehat berikut ini.

Bagikan artikel ini: Facebook Pinterest WhatsApp Twitter / X Email
Bagikan

Lebih banyak artikel yang mungkin Anda suka

Orang yang membaca “7 minuman sehat untuk anak-anak (dan 3 yang harus dihindari)”, juga menyukai artikel ini:

Topik

Jelajahi semua artikel